Pengalaman gowes berdua dengan Yanto waktu itu ke Rindu Alam, dua2 nya baru pernah ke RA. Untuk itu mengandalkan track route menggunakan software NavFunPro di Blackberry. Lumayan sampai sekitar 1/3 perjalanan sebelum salah tekan lalu keluar dari program dan setelah coba di load lagi, sinyal satelit hilang dan tidak ketemu-ketemu. Untungnya sudah di area perkebunan teh Gn. Mas. Setelah itu nge-track pakai cara traditional alias tanya kanan dan kiri, untung jalur sepeda cukup populer sehingga tidak nyasar.
Dari situ baru ketahuan tracking menggunakan HP/Mobile Phone memang bukan solusi mumpuni terutama saat sinyal HP rendah sehingga tidak bisa buka google map sekalipun (padahal NavFunPro sudah menggunakan downloaded Google map sehingga tidak perlu download via gprs/3g). Kualitas penerimaan GPS HP/Mobile phone memang relatif lebih kurang peka.
Dari situ mulai hunting GPS unit yang lumayan tidak terlalu rendah sehingga tidak bisa map, dan juga tidak terlalu mahal. Pilihan jatuh ke merek Garmin yang punya dukungan luas di Indonesia termasuk map nya. Di kelas atas tentunya ada Garmin Oregon dengan full screen layar sentuh dan bahkan foto + geotag untuk Garmin Oregon 550, ada juga Garmin Edge 705 khusus untuk sepedahan dengan sensor cadence (gowesan), detak jantung dan fitur2 khusus training sepeda. Di kelas menengah ada Versi etrex, dan versi 60 csx dsb.
Pilihan akhirnya jatuh ke versi etrex yang relatif sudah terkenal, ukuran compact. Versi Etrex Vista Hcx jadi tujuan utama karena sudah ada USB connection, Electronic Compass (meski belum tilt adjusted), dan tentunya pengukur ketinggian atau barometric altitude yang lebih akurat dibandingkan melalui pengukuran satelit.
Sudah berikut peta NavMap Indonesia sehingga bisa digunakan untuk navigasi jalan raya, dengan auto routingnya, fasilitas matahari terbit/terbenam dan bulan, pasang surut air laut dsb. Yang paling banyak digunakan tentunya fasilitas "Track" untuk merekam perjalanan dan menyusuri nya kembali.
Hasil pengalaman pakai cukup memuaskan menggunakan handle bar clip nya sehingga bisa dipasang di stang sepeda. Penerimaan sangat cepat dari mulai dingin (mati) hingga menemukan sinyal satelit terutama bila masih diarea kisaran 100km, (tidak berpindah terlalu jauh). Bahkan hotfix dari cold boot juga tetap lumayan cepat skt 15 menit, dalam kondisi alam terbuka. Masuk ke area hutan pinus di Gn Pancar juga tidak berpengaruh banyak tetap bisa tracking dengan akurat. Etrex Vista Hcx memang punya review yg cukup baik. Terutama versi Hcx yang sudah menggunakan software hotfix sehingga menemukan sinyal satelit lebih cepat dan akurat.
Spesifikasi
Ukuran di tangan
Tempat Beli GPS dan Handlebar
Untuk beli di Jakarta cukup banyak, selain di Senayan STC, Ratu Plaza, kalau di daerah utara seperti Roxy, dsb. Atau bahkan dengan pesan antar COD lewat internet banyak yang mampu melayani dengan harga bersaing. Harus berhati2 waktu membeli tanya apakah sudah termasuk Map Indonesia? (dilengkapi jalan2 detil seluruh Indonesia atau hanya Jawa Bali). Karena bisa auto routing Map Indonesia sangat bermanfaat, ini map resmi sepertinya yang tidak resmi juga ada. Tanyakan juga apakah termasuk SD Card umumnya 1-4 GB, sudah termasuk. Untuk handle bar mount cukup sulit mencarinya tidak semua memiliki stock dan harganya kurang bersahabat hanya untuk sepotong plastik saja. Kualitasnya juga biasa saja harus diberi bantalan karet tipis agar tidak bergetar saat dipasang, tadinya mau bikin sendiri tapi keburu malas. Siapa tahu ada yang kreatif.
thanks for the review. sangat membantu bagi mereka yang ingin membeli GPS
ReplyDeletemas andy, tolong infonya waktu beli handlebar mount kit untuk vista hcx nya dimana yah? dan cost untuk plastik tersebut :) terima kasih sebelumnya
ReplyDelete