Sunday, August 22, 2010

General Topic: Mengapa bersepeda gunung adalah obat mujarab

Saduran dari Mountain Bike Action Magazine edisi Sept 2010

Depresi dan Masalah Kecemasan
Menurut "The National Institute of Mental Health" ada 14,8 juta orang Ameria menderita depresi. Meskipun masalah ini bisa menyerang rentang umur berapa saja namun umumnya mulai 30-32 tahun merupakan bagian terbesar (mungkin karena umur produktif lagi giat2 nya kerja dan banyak stress). Lebih dari 40 juta mengalami masalah kecemasan alias anxiety disorder. Gejalanya dapat bermacam-macam mulai dari kesedihan yang berlanjut / berkelamaan, mood kosong alias suka bengong, pola tidur yang kacau dan tidak teratur, dan kehilangan semangat atau perasaan senang, yang membuat penderita mengalami lemah semangat, atau perasaan tertekan. Kecemasan juga dapat mengakibatkan kondisi serupa saat kelelahan waktu menanjak naik sepeda di gunung yaitu nafas pendek, jantung berdebar-debar, dan kepala pusing. Bedanya yang naik sepeda sedang menikmati capenya naik gunung untuk mendapatkan pemandangan dan kesenangan yang sakit sedang menderita dan tanpa ada nikmat sama sekali :)

Bersepeda gunung sebagai Obat
Berenang dalam Endorphins, sewaktu bersepeda, tubuh mengeluarkan endorphins di otak, suatu chemical yang dapat menyebabkan sel-sel receptors otak untuk mengurangi rasa sakit. Seperti Morfin, bedanya endorphins tidak menyebabkan kecanduan/ketergantungan dan diproduksi oleh tubuh sendiri bukan external. Endorphins mengakibatkan efek positif dan efek senang di tubuh kita.
Perasaan Hangat, sewaktu bersepeda suhu tubuh naik dan dipercaya memberikan efek menenangkan pada otak, bersepeda sama efeknya seperti kita duduk di sekitar api unggun waktu camping di pegunungan perasaan hangat yang menyenangkan.
Meningkatkan kepercayaan diri, buatlah suatu sasaran waktu bersepeda, misalnya dapat menanjak ditanjakan yang cukup menantang di dekat rumah sebagai suatu tantangan yang dilatih teruse menerus, atau meningkatkan waktu lap/putaran bersepeda, atau bahkan sasaran kecil yaitu mampu mengelilingi kompleks rumah. Buat sasaran yang meningkat dan setiap tahap dapat dicapai. Niscaya kepercayaan diri akan terus meningkat.
Pengalihan perhatian yang baik, umumnya perhatian yang terganggu/teralihkan buruk akibatnya mengganggu konsentrasi. Namun mengalihkan perhatian dari mood kosong/bengong atau perasaan cemas, dan hal2 buruk dengan hal yang baik tetap lebih baik. Apalagi bersepeda di alam dengan indahnya pemandangan, akan cukup sulit untuk tetap berpikiran buruk saat itu... Suatu efek yang luar biasa...
Bertemu dengan orang2 yang baik, pada umumnya waktu bersepeda orang menjadi ramah saling menyapa dan membantu. Jarang sekali bertemu orang2 yang bertingkah buruk atau memiliki sifat buruk. (Yang pada umumnya orang2 tersebut tidak suka bersepeda hiks... hiks). Namun hati2 memang ada yang sudah tergila2 dengan sepeda sampai lupa keluarga yang ini perlu di sikapi dengan bijak :) :)
Pelarian dari depresi/stress, daripada lari ke obat, minuman keras, rokok, dsb untuk mendapatkan efek yang mungkin serupa tapi tidak sama dalam hal dampak kesehatan, jelas pilihan bersepeda akan lebih baik, karena mendapatkan efek yang jauh lebih banyak, tidak hanya menenangkan namun juga menyehatkan tubuh secara menyeluruh. Asal jangan kantong sampai jebol sehingga tambah depresi.

Bagaimana Anda yang sudah sering bersepeda dapat membantu?
Anda bukan seorang doktor, teman anda yang sedang mengalami depresi/stress perlu penanganan professional. Namun sebagai opsi dapat dicoba ditawarkan kepada teman atau saudara, sebagai racun yang menyehatkan. Jangan anda ajak teman/saudara ke trek favorit yang sudah sulit, bantu:
1. Memberikan goal/sasaran yang realistis bagi teman / saudara
2. Ambil lokasi sepedahan ringan yang tetap memberikan efek menyenangkan (jangan diajak nanjak mampus atau ngehe sehingga kapok)
3. Berikan semangat bahkan hanya untuk pencapaian2 kecil
4. Waktu sepedahan jangan terlalu lama bahkan cukup 30 menit 2-3 hari perminggu sudah lumayan.
5. Make it FUN... FUN...

So.... Let's Gooooweesssh Aaaaahhhhhh

Thursday, August 19, 2010

Sepedahan Keluarga: Fun Bike di Kota Bunga

Rencana ke Kota Bunga bersama keluarga memang sudah lama namun waktunya masih belum pasti, akhirnya diputuskan untuk pergi di tanggal 14 Agustus Sabtu 2010 karena Selasa minggu depan nya libur jadi lumayan long weekend. Sewa villa di Kota Bunga dengan ibu Ade, di Villa Jepang, waktu itu pernah satu kali sewa dan cukup memuaskan servicenya. Ada pak Ubay si penjaga villa yang ramah dan very helpful. Kali ini sewa villa ukuran lebih besar agar dapat menampung kapasitas 4 keluarga. Sayangnya Mom and Dad tidak bisa ikut karena travelling. Mom dari Sherly akhirnya ikut, sekalian jalan2 dan juga bantu jagain my nephew Darren yang belum genap 1 tahun.
Kali ini menginap disini sudah rencana bawa sepeda, karena kompleks Kota Bunga cukup besar, akhirnya 4 sepeda masuk ke mobil sedan 2 lipat dan 2 di panggul di belakang dengan bike rack. Koper dll masuk di kabin.
Pagi2 jam 6 sudah siap2 untuk gowes sendiri dulu, rencananya satu putaran mengelilingi jalan utama kompleks ke pintu utama 1, ke little Venice, ke arah danau kecil memutar ke bawah, ke pintu dua dan balik ke villa ternyata total gowes sejauh 9-10 km. Lumayan, diselingi tanjakan dan turunan. Yang cukup parah hawa dingin pagi cukup menusuk, meski sudah pakai Jersey tangan panjang dan kaus dalam tetap udara dingin sedikit menusuk, terutama waktu ambil nafas. Sering2 bisa paru2 basah kali? Namun, meski udaranya dingin tetap jauh lebih segar dari udara kota, very refreshing. Ngebut sendirian lumayan menguras stamina mungkin karena udara dingin jadi kalori terbakar lebih cepat.
Setelah gowes sendirian akhirnya gowes bareng Wife, Kids, and Sister in law, My two bros, lagi ngurus anak2 nya yang masih kecil, nanti nyusul katanya. Ternyata sambil balik tidak ketemu karena tidak tahu ke arah mana gowesnya. Kita ambil jalur ke arah Taman Fantasi dan turun ke kompleks dengan danau kecil di bagian bawah Kota Bunga dan memutar naik pada waktu pulang, kuat juga anak2 pakai Seli.

Sepeda2 di Villa Kota Bunga
Vara mencoba gowes di depan Villa
Gowes bareng keluarga di dekat danau kecil di Kota Bunga
Family Pose
My Wife and Bro Davy's Wife Sherly
Pose berdua Istri

Tuesday, August 17, 2010

Bike Equipment: Camera Sony TX-5

Bawa kamera DSLR waktu sepedahan tentunya tidak praktis dan pernah coba cukup ribet belum lensa2 nya. Waktu gowes pas mau foto sudah kecapaian dan tidak sempat mikir panjang. Jadi bawanya kamera poket. Salah satunya Canon A640 kamera pocket yang sudah lama menemani foto2 sudah penyok karena jatuh namun fitur manualnya yang lengkap dan tilt LCD screen sangat membantu. Hanya saja teknologi pocket camera ini sudah ketinggalan (tidak ada anti-shake, ISO rendah, Noise sangat buruk di 400 keatas, dan bentuknya sudah cukup tambun dibandingkan camera pocket saat ini).

Sebenarnya lagi cari kamera untuk istri, lihat review ada Sony TX, Panasonic Lumix, Canon Ixus, Casio dan Pentax. Fiturnya hampir sama, tinggal Sony, Canon dan Panasonic yang cukup menarik karena noise, lensa, dan fitur kamera secara menyeluruh cukup tinggi.

Setelah membandingkan akhirnya dipilih Sony TX-5 dengan alasan, 1. Bentuknya yang slim, chic dan tipis cocok untuk dibawa para ladies dengan warna candy (pink, hitam, silver dan hijau muda), 2. Ada fitur outdoor seperti underwater, shock proof, low temperature, 3. Fitur yang mudah dengan touch screen, Easy picture, inteligent Scene recognition dan fitur lainnya yang sudah siap pakai tanpa pikir2 dan pilih2. Meski fitur tersebut sudah banyak di kamera lain namun tidak ada yang jadi satu. Seperti Casio EX-G1 outdoor dengan bentuk yang macho namun kualitas gambar dan fitur masih dibawah Sony, Canon, Panasonic, sama juga dengan Pentax WP outdoor camera yang baru, bentuknya memang mantap tapi tanpa anti shake yang malah diperlukan kamera outdoor. Canon juga ada tapi bentuknya lebih tebal. Panasonic lengkap fiturnya tapi tidak digabung dengan fitur outdoor.

Fitur outdoor tentunya memungkinkan kamera dibawa gowes off road. Satu lagi fitur yang menarik adalah fitur Panoramic view dengan hanya menggeserkan kamera ke arah yang diinginkan sim salabim foto panoramic langsung tersedia (meski dengan resolusi yang lebih rendah dari maximum resolution camera). Bentuknya yang kecil sebesar smartphone sangat nyaman dibawa di pinggang dan dengan hanya menggeser flip langsung mengambil gambar. Layar sentuhnya selama ini juga cukup baik dan masih bisa digunakan meski menggunakan sarung tangan gowes yang cukup tebal. Fitur scene juga tinggal pilih ada untuk underwater, portrait, anti shake dan twilite  (dengan 6 high speed shoot yang digabung untuk night scene, hasilnya tetap tajam meski tanpa tripod), HDR yang menggabungkan 2 shot sekaligus.

Selain kelebihan diatas beberapa kelemahan meski tidak krusial yaitu habis dipakai dibawah air perlu dikeringkan atau ditunggu kering cukup lama, air masuk ke antara flip penutup lensa dan bila dibuka tutup air tetap keluar dari sisi dalamnya. Meski tidak masuk ke dalam kamera namun cukup mengesalkan air tidak mau kering. Selain itu warna-warna hasil foto cenderung agak pucat sehingga perlu pengolahan lebih lanjut atau WB tidak bekerja? Perlu eksperimen setting lebih lanjut untuk menemukan setting yang pas.
Seperti kamera outdoor lainnya, membuka dan menutup port USB dan baterai (yang harus di charge secara terpisah dari kamera) harus hati2 karena kalau ada debu atau helai rambut menyelip diantara karet penutup dijamin rembes dan tentunya bisa rusak.

Photo camera dari brosur
Tampak belakang, full layar sentuh, tombol minimalis (like - dislike for some people)
Foto dari brosur in action warna pink
Camera in action di swimmig pool
Foto cukup jernih setengah tenggelam
Foto underwater (self shoot)
Foto underwater dengan kompensasi warna sudah include
Foto panoramic sekali tekan di trek rindu alam
Foto panoramic lainnya di terk rindu alam warna agak pucat disini sebelum diolah

Bike Equipment: Jas Hujan untuk sepedahan

Bawa jas hujan untuk sepedahan lumayan ribet, selain ukuran nya besar (kalau yang bagus), juga umumnya kaku bentuknya. Untuk sepedahan di daerah Bogor dan sekitarnya yang terkenal dengan curah hujan tinggi, kesiangan  atau kesorean sepedahannya sedikit kemungkinan turun hujan cukup tinggi. Tidak pakai jas hujan waktu sepedahan sudah pasti membuat basah semua, menguras stamina karena menjaga suhu badan, dan setelah sepedahan tentunya ada resiko terkena flu dan penyakit lainnya. Apalagi sepedahan di ketinggian suhu rendah semakin membuat badan turun staminanya. Sudah tentu mengurangi konsentrasi dan meningkatkan bahaya.

Jas hujan ini dibeli waktu pameran harganya dibawah 100rb. Warna transparant, dan ada lubang angin di area ketiak, sehingga memberikan aliran udara (jika tidak tetap saja basah karena keringat alias kepanasan di dalam seperti di sauna). Masalahnya bahan kaku dan sulit ditekuk sehingga perlu tas back pack yang cukup besar ukurannya. Sepertinya buatan lokal Folkel, yang ini logo nya Fox. Ada juga reflector strip di bagian belakang untuk menambah safety. Bagian depan ada retsleting dan velcro untuk flap (penutup retsletingnya).



Lubang udara


Jas hujan ini ada di tempat perbelanjaan cukup beken di Botani Bogor, didalamnya ada counter REI peralatan outdoor sepertinya buatan lokal. Terobosan unik karena buka counter di dalam pusat perbelanjaan. Dulu ada Alpina yang terkenal dan terakhir Eiger yang buka toko di berbagai kota. Harga jaket ini relatif murah, dengan bahan yang cukup tebal dan berlapis. Hanya saja ini ditujukan lebih untuk trekking biasa bukan sepedahan. Meski sepertinya tahan hujan dan angin tapi bakalan kepanasan untuk jangka panjang. Masalah lain ukurannya yang tebal tidak bisa dibungkus kecil sehingga sulit dibawa di back pack sepeda yang umumnya berukuran sedang/kecil.
Zippered pocket di saku pinggang
Hood kepala dengan pengikat

Jaket hujan yang satu ini ada di salah satu toko perkakas terkenal di Jakarta selatan daerah Blok M, iseng sedang lihat-lihat peralatan outdoor ada jaket unik yang ternyata cukup tipis, ringan dan tetap tahan air, serta dilengkapi lubang udara di belakang, serta reflective strip meski kecil dan mungkin tertutup back pack. Yang lebih lagi, ukurannya saat di gulung dan dimasukkan kantung pembawanya ternyata cukup kecil dan compact. Sangat friendly untuk para goweser outdoor yang tidak mau membawa beban terlalu banyak.  Harganya memang relatif cukup mahal tapi dibandingkan jaket2 luar negeri khusus sepedahan yang ini tetap jauh lebih murah. Ada warna merah dan abu2 kalau tidak salah, warna merah lebih bisa terlihat di antara kabut, hujan dan hutan belantara kalau mau memang pergi ke outdoor, waktu ke RA kemarin sempat di coba, dan tahan hujan serta angin dingin, ada fitur velcro strap di pergelangan tangan agar lebih ketat, tutup kepala juga ada pengikat, dan retsleting sampai ke leher, Setelah hujan reda, buka jaket, dan malas buka tas, langsung gulung dan masukkan ke kantung celana ternyata muat sangat memudahkan. Hanya saja bagian retsleting utama tidak  ada lapisan penutup sehingga kalau hujan deras bisa terjadi rembesan ke dalam, dan karena bahan tipis tentunya tidak setahan jaket lain untuk perlindungan terhadap benturan atau gesekkan dengan benda keras. Recommended

Ada lapisan dalam 
Reflective strip
Lubang udara di bagian belakang
Gulung dengan ukuran kecil dan dipadatkan
Masukkan ke dalam kantungnya yang berukuran kecil. Berat keseluruhan sangat ringan






Bike Equipment: Celana untuk XC Trail Riding

Pilih-pilih celana untuk XC trail (bukan untuk downhill yang memang tebal) cukup sulit, gampangnya beli yang merek terkenal TLD (Troy Lee Design), Fox, Enduro, dsb. Dan tidak semuanya tersedia di dalam negeri. Memang kualitas mantap, bahan agak tebal namun ringan, fitur celana sudah lengkap mulai dari zippered pocket (dengan retsleting) agar barang2 tidak berjatuhan, ada yang sudah berikut celana inner padding (celana sepeda), ada yang disertai dengan pengencang pinggang dsb.

Cari-cari celana yang lumayan tapi murah cukup sulit, waktu itu iseng di Bandung jalan2 ke outlet yang sederhana ketemu celana pendek yang lumayan menarik ada yang sedengkul dan ada juga yang 3/4 mereknya Blue Harbour StormWear, kata penjualnya ini sisa ekspor Mark&Spencer memang di google ada merek tersebut. Harganya yang relatif murah langsung di beli dengan ukuran yang pas ada warna biru dan cream/khaki. Tidak sengaja dicoba terkena limpasan air, ternyata bahan celana sudah water repelant alias tidak mudah menyerap air (sepertinya diberi lapisan tertentu benangnya) namun tidak terasa panas. Tidak salah pilih, fitur celana sudah lengkap seperti zippered pocket di kantung belakang, dan di depan, ada gantungan untuk HP di salah satu celana, gantungan celana belakang, dan pinggang ada pengencang dengan karet (meski tidak terlalu membantu perlu ban pinggang untuk outdoor untuk lebih mantapnya). Tentunya bahannya yang ringan sangat membantu waktu trekking (memang bukan untuk downhill yang perlu perlindungan extra). Ternyata setelah googling ini celana untuk trekking.

Boleh dicoba untuk dipakai sepedahan outdoor. Sepertinya fitur water repelant dapat membantu agar celana tidak mudah lepek basah baik oleh keringat maupun limpasan air waktu melewati genangan air, sungai, gerimis dsb.

Masalah utama, barangnya susah dicari, karena memang sisa ekspor dan hanya tersedia di outlet tertentu meski harganya relatif murah. Ukuran juga mungkin tidak mudah didapat

Blue Harbour - StormWear
Celana sedengkul warna biru tua
Warna Cream, Biru, dan celana 3/4
zippered pocket di bagian depan
Karet di pinggang dan terlihat warna merah untuk menggantung celana
Zippered pocket di bagian dalam kantung belakang ada dua kantung jadinya
Fitur water repelant terlihat air tidak menyerap dan hanya menggumpal seperti peribahasa air di daun talas tinggal dikebas air langsung terlepas tidak menyerap

Sepedahan Bersama: Rindu Alam 2

Harpitnas Senin tgl 16 Agustus 2010 ditambah bulan puasa, sudah ambil cuti untuk gowes ke Telaga Warna. Namun karena satu dan lain hal tinggal bertiga, dan itu Bro Aloy dan Davy yang bisa join, karena memang wirausaha jadi lebih mudah ngatur schedule. Setelah mempertimbangkan trek, akhirnya dibatalkan dan pilih jalur RA biasa karena sudah pernah takutnya Bro Davy yang baru mulai off road kaget. Tapi di RA ternyata memang jalurnya memang lebih berat dari segi teknisnya terutama waktu blusukan ke single trek nya yang parah. Bro Davy sempat oleng 2 kali sehingga basah bajunnya. Jalur RA terbaik sebenarnya setelah keluar V trek yaitu sebelum Gn.Mas. Kali ini meski pagi2 sudah mulai nge-treck (skt Jam 7:15) jalur benar2 sepi selain masih pagi, hari senin dan juga puasa. Waktu melewati jalur yang terdengar hanya kicauan burung dan sebentar2 decitan rem Juicy metal pad nya yang agak berisik. Sangat rileks banget, seperti sedang meditasi meski diatas sadel sepedahan. Udara segar benar2 masuk ke paru2 mengeluarkan racun2 polusi. Mantap banget, cuaca malamnya hujan sedangkan pagi di Bogor masih mendung, tapi setibanya di RA lumayan sudah cerah dengan Matahari yang sudah keluar meski diselingi sedikit awan, jadi tidak terlalu terik. Jalur sekitar Gn. Mas sepertinya harus dikunjungi lagi sekedar untuk sepedahan pagi2 sangat mantap. Mungkin perlu membuat track khusus kebon teh saja.
Setelah melewati Gn.Mas dan akhirnya tiba di Taman Safari langsung menuju tanjangan Ngehe1, sepi tidak ada anak2 dan ojek yang giat menawarkan ojek sepeda keatas. Mau ngak mau langsung coba gowes cuman sampai di pelataran pertama sudah berhenti. Lumayan he.he. Ngak lama ternyata ada beberapa anak kecil yang belum puasa langsung menawarkan ojek, nyerah lagi kali ini terutama untuk Bro Davy yang benar2 kecapaian (habis perokok berat sih :). Kali ini sasaran ke Ngehe 2 dan lanjut ke jalur hutan lindung. Sesampainya di saung Ngehe 2 kabut langsung menyerbu yang tadinya tipis2 akhirnya bertambah tebal dan langsung diiringi hujan sedang. Sambil menyantap bekal, pikir2 apa mau lanjut ke atas lagi atau balik lagi. Kabut tambah tebal lagi sehingga hanya jarak pandang 10-20 meter. Bukit diseberang langsung hilang. Akhirnya sepakat turun lagi daripada nanti nyasar atau terjadi apa2 lagian jalur ke atas setelah Ngehe 2 belum ada yang pernah lewat dan hanya berbekal si MinMin alias GPS Garmin, lagian Bro Aloy dan Davy tidak bawa jas hujan meski waktu berangkat sudah di sediakan di Mobil (abis paginya langsung cerah, memang tidak bisa ditebak, pengalaman penting selalu berbekal lengkap). Ide Bro Aloy pakai shower cap di helm boleh juga, seperti Polisi di Eropa gitu.
Start off, dari Wr. Mang Ade
Panoramic view dari Sony TX-5 langsug dicoba
Another Panoramic view
Narsis dulu dgn latar belakang jalan raya puncak
Lokasi yang sama
Narsis dong buat yang bawa kamera
Nyeberang sungai siapa takut... kamera ready
Ayo... nyeberang ati-ati sepatu nyemplung
Jalur V track yang paling tidak enak
Jalur di kebun teh... mantap... loh kok di TTB ayo semangat
Narsis lagi di spot favorit
Bro Aloy... masih semangat
Dibawah sinar mentari pagi yang lembut, udara segar, dan suasana hening pagi luar biasa
Istirahat sambil check HP
Ayo TTB lagi Bro Davy... Semangat
Jalur di Gn Mas boleh juga buat sama keluarga sepertinya
Wuah ini baru 1/2 Ngehe 1
Di Saung Ngehe 2 jemur kaos kaki dan celana yang basah
Kabut menyerang cepat
Siap2 naik atau turun hujan sudah lumayan, siapkan gear berikut shower cap? wah boleh juga
Jalur diseberang
Sampai di Hutan Lindung
Masuk ke hutan lindung dan akhirnya keluar ke jalur  jl raya.
Track GPS - GPX di www.gpsed.com (sedikit berbeda dengan pernah ada)
Altitude profile, terlihat tanjakan Ngehe1-2 di tengah2

Link ke www.gpsed.com

Next Time: Telaga Warna atau Ngehe2 Lanjut Hutan Lindung... dengan persiapan lebih lengkap