Berangkat dari rumah jam 5 pagi jemput Kang Yanto di Gadog sampe di Tugu/Warung RA sekitar jam 6:30 an, udara masih segar dan tidak crowded. Malamnya sempat hujan deras juga jadi kepikiran apakah trek basah, ternyata cukup kering mungkin daerah puncak tidak hujan parah.
Setelah mempersiapkan gear, dan mengaktifkan GPS BB + NavFunPro + track dari everytrail.com (thanks lupa namanya). Akhirnya XC pun dimulai, asyik banget rasanya, karena udara segar, cuaca mendukung dan pemandangan nya jernih banget... (kalau bawa SLR pasti dapet foto yang mantap).
Jalur dari Tugu RA
Jalur Hardpack diselingi macadam ke arah kebun teh
Perjalanan dimulai dengan jalur yang cukup mulus dengan tanah hardpack diselingi macadam ke arah kebun teh. Jalur relatif turun terus, dengan pemandangan yang luar biasa di kanan memandang ke arah Bogor.Narsis Mejeng dulu sebelum lanjut gowes
Panorama Pemandangan
Sambil istirahat turun single track
Pemandangan luar biasa dengan cuaca yang sangat bersahabat
Panorama Pemandangan
Bersihin kaca mata karena kadang2 ada sarang laba atau serangga kecil
Yanto melewati sungai kecil naik ke jalur tracking TTB abis susah
Oops banyak batu hati2 kena RD bisa rusak
Jalur single track sempit seperti jalur air... bisa nyangkut pedal ke tanah jalan pelan2 seru.
Jalur kebun teh kemudian dilanjutkan ke arah kiri masuk ke jalur single track yang cukup sempit, namun asyik kecepatan turun harus dijaga. Kadang kala terlalu dekat sehingga kalau ngerem bisa nyundul. Tanah relatif basah tapi tidak terlalu licin. Untuk Yanto sempat upgrade ban ke ukuran lebih besar lumayan nambah grip. Di Trance X0 pemakaian Gravity Dropper lumayan membantu memudahkan pengaturan keseimbangan badang mundur tanpa terhalang kursi, kalau mau duduk juga ok sehingga balance lebih rendah, pas tanjakan baru sadel dinaikan lagi. Setelah melewati single track yang cukup menantang akhirnya keluar ke arah kebun teh lagi dan kali ini mendekat ke arah area pabrik teh Gn. Mas.
Pemandangan sebelum memasuki kawasan Gn Mas
Panorama Pemandangan
Masuk diarea pabrik teh, GPS BB+NavFunPro ngak dapet sinyal jadi mulai tanya kiri kanan
Setelah area Gn Mas, GPS BB + software NavFunPro yang sebelumnya ok, sempat tidak sengaja ketekan tombol close, dan setelah itu tidak dapat sinyal lagi, (lama locknya). Mulai dari sini hampir dibilang tidak pakai bantuan GPS dan tracknya, alias tanya penduduk disekitarnya yang ketemu di jalan. Mereka cukup ramah dan memberitahu jalur sepedahan yang sepertinya memang sudah umum dilalui... Thanks folks.
Setelah memasuki jalur Taman Safari, maka mulai lah jalur tanjakan yang seringkali disebut tanjakan Ngehe. Di mulai dari pintu masuk Tmn Safari sudah banyak joki sepeda dan ojek menanti menggoda iman. Dengan bilang terima kasih, akhirnya dicoba nanjak... sampai ditengah sudah ngos2an... dan berhenti. Hebatnya tuh joki anak kecil mulai dari pertigaan taman Safari sampai atas masih ngikutin kita pakai lari lagi... Setelah Yanto pikir2 dan berdua agree agar bisa pulang tidak terlalu siang akhirnya nyerah deh pakai joki ha.ha. jadi batal... mencoba untuk menaklukkan tanjakan Ngehe (ini baru 1 apalagi yg 2 dgn jalan macadam). Memang para joki penggoda iman tanjakan. Meski ini bukan sesuatu yang bisa dibanggain untuk diceratakan namun karena memang tujuannya ber XC ria bukan nanjak (sekedar alasan).
Sampai di gubuk setelah tanjakan Ngehe diputuskan untuk lanjut, karena tidak berbekal rute GPS, ternyata itu baru Ngehe 1 dikirain sudah lewat Ngehe 2 jadi pas turun langsung masuk kebun teh lagi, dan disini rute turun terus dengan jalan macadam dan rumput ditengahnya yang lumayan mengurangi dampak jalan macadam. Turun bisa dilaju kencang. Dan sempat kehilangan keseimbangan ke arah pohon teh. (Keasyikan meluncur turun sambil cari jalur non batu).
Istirahat isi bensin bekal roti
Narsis lagi
Jalur Ngehe 2 sepertinya ke arah kaki gunung
Pemandangan Panorama kebun teh dari Gubuk
Jalur turun ngebut... diantara pemandangan yang keren banget...
Jalur turun dan naik untuk akhirnya masuk ke arah hutan lindung (cuman sepotong saja, kalau panjang asyik banget)
Panorama rute ke arah hutan lindung, dari arah kiri turun, terus, dan terlihat jalur memanjang ke arah masuk hutan lindung, keren banget jalurnya
Foto dulu di plang hutan lindung
Masuk jalur hutan lindung udara segar banget, beda karena terlindung pohon, seperti memberikan oxygen tambahan.
Jalur setelah mendekati akhir jalur XC sudah mulai onroad
Sempat-sempatnya Yanto update BB kirim foto ngeracunin goweser KG lainnya he.he
Setelah keluar, ke jalur onroad, sisanya adalah cerita mencari jalan pulang lewat jalur belakang (bukan jalan raya puncak), ke arah Gadog, dengan sebentar2 tanya kiri - kanan jalur turun ke Gadog. Jalannya dikirain turun terus ternyata diselingi beberapa tanjakan yang sempat bikin ngos-ngosan lagi. Diselingi istirahat akhirnya sampai juga di Gadog jalan raya puncak. Akhir dari perjalan XC yang keren... harus diulang lagi... kapan2 untuk mencoba tanjakan ngehe1-2 tanpa joki... kalau + TTB oke kali ya he.he.