Sunday, November 21, 2010

Sepedahan Sendirian: Warung Bandrek - Dago Pakar Atas

Hari Minggu ini kebetulan ada tugas ke Bandung tidak lupa tentunya bawa sepeda. Sudah rencana pagi2 mau nanjak ke Warung Bandrek yang terkenal. Nginep di Marbella Dago Pakar, parahnya Apartment yang satu ini adanya agak di lembah Dago Pakar Resort, sehingga kalau mau ke jalan nanjak ke Warung Bandrek harus keluar dulu ke pertigaan arah THR Juanda. Tanjakannya lumayan maut juga lebih dari 30 derajat.
Baru keluar dari apartment langsung disiksa dulu gowes nanjak keluar dari area resor Dago pakar. Sampai atas sampai perlu narik napas dulu meski gowes tanpa henti namun lumayan pagi2 belum panas mesinnya.
Setelah cukup tarik napasnya, gowes dilanjutkan turun ke arah pertigaan THR Juanda dan lanjut gowes nanjak ke arah Warung Bandrek.
Melewati pintu gerbang THR Juanda lanjut terus ke arah pertigaan pintu 2 ambil kanan dan masuk ke area villa Dago Pakar. Gowes terus nanjak tanpa henti meski diselingi tanjakan ringan namun tidak jarang tanjakan parah lebih dari 30 derajat ditemui, dan bahkan sampai ujung akhir pun masih tetap nanjak dan tanjakannya paling parah alias tanjangan ng**e... bisa dilihat di profile elevasi. Gowes nanjak kali ini nonstop tanpa berhenti bahkan foto pun sambil gowes (jangan ditiru karena berbahaya).
Sampai diatas akhirnya ketemu juga Warung Bandrek Babe yang terkenal tempat nongkrong MTB-er Bandung yang suka nanjak, ternyata isi warungnya komplet banget, ada gorengan, telur rebus, juice (tomat, jeruk, mangga, dsb) benar2 tempat sarapan yang mantap... menu lain tentunya tersedia.
Pagi itu ketemu beberapa MTB-er (Karena berangkat dari resor jam 5:45) jadi relatif masih pagi belum banyak yang nanjak sepertinya jam 8-10an baru ramai tempat itu.
Waktu nanjak hanya beberapa MTB-er, dan pas di Warung babe sempat ngobrol dengan MTB-er lokal salah satunya Dedi dari Madiun yang tugas di Adira bandung, ternyata dia nanjak pakai cyclocross dengan chainring besar dan sprocket yang relatif lebih kecil bisa kebayang beratnya gimana tuh. Sempat di salip di tanjakan terakhir, karena menurutnya setiap kali tanjakan terakhir yang memang parah pasti tidak kuat. Ya jelas sepeda kota diajak nanjak. Tapi tenaganya boleh juga sih.
Setelah ambil gorengan, teh manis dan juice tomat akhirnya pamit untuk turun ngebut sampe lebih dari 60km/jam kali speednya. Yang nanjak tentunya pada melongo karena memang sedang cape2 nya nanjak hehe.. selamat nanjak deh...
Sampai kembali di resor ambil jalur kiri ke nanjak lagi ke arah lapangan golf sekedar pengin lihat. Sampai di resor jam 8 pas. Nanjak 1 jam turun sekitar 20menit. istirahat di warung 40 menit berikut ngobrol ngalor ngidul masalah sepeda. Lumayan lah bakar kalori lagi...

Tanjakan di awal2 jalur aspal kampung... selepas daerah Villa Dago pakar
 Jalur mulai asri dengan pemandangan ke arah lembah di kanan
 Pemandangan ke arah lembah di sebelah kanan
 Gambar agak blur karena sambil gowes
 Pemandangan berkabut ke arah lembah
 Mentari pagi baru naik
 Nanjak terus tanpa henti... mulai masuk hutan pinus
 Tanjakan maut menjelang akhir (aslinya lebih parah sudutnya)
 Sampai juga, akhirnya areal parkir sepeda warung Bandrek Babe
 Pano view Warung di kiri (ke kanan katanya arah Maribaya tembus)
 Pemandangan ke hutan (dibawah sepertinya lembah dari arah THR Juanda)
 Warung Bandrek Babe...
 Setelah kembali ke Dago Pakar Resor jalur ke arah padang golf
 Di Dago Pakar Resor ada air terjun buatan sayang aktifnya tidak terus menerus dan tidak jelas jam berapa sudah berapa kali mau foto keluarga airnya tidak menyala
 Tampang sudah kecapaian hasil nanjak ke Warung Bandren, Nanjak ke Golf course dan pulang ke resor
 Narsis dulu... dengan latar belakang Villa2 Dago Pakar
Peta di google map, total km sekitar 12-13km saja pulang pergi
 Profil elevasi, terlihat tanjakan terakhir yang cukup maut dan tanjakan dari resor (kiri bawah yang lumayan menguras tenaga di tahap awal. Total gain 350 meter


No comments:

Post a Comment